Lembaga Sandi Akan Pastikan Data KPU Aman

Untuk pertama kalinya, Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) akan dilibatkan
dalam pelaksanaan Pemilu. Mereka membantu Komisi Pemilihan Umum untuk
mengamankan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam
tahapan pemilu. Saat ini, Lemsaneg sedang mengaudit sistem keamanan
data KPU.

Demikian disampaikan Kepala Lemsaneg, Mayor Jenderal Djoko Setiadi,
usai penandatanganan nota kesepahaman antara KPU dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi, Lemsaneg, Ikatan Akuntan Indonesia, Institut
Akuntan Publik Indonesia, dan Persatuan Radio Siaran Nasional
Indonesia, di Jakarta, Selasa (24/9).

"Di balik penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, kita akan
menghadapi kerawanan. Perubahan data sangat mungkin dilakukan oleh
pihak yang tak bertanggung jawab. Diperlukan jaminan keamanan data.
Lembaga Sandi sesuai tugas dan fungsinya akan memberi jaminan
keamanan," kata Djoko.

Semua tahapan pemilu yang menggunakan TIK dari titik paling rendah
hingga pusat akan dipantau Lemsaneg. "Perolehan penghitungan suara
dari daerah ke pusat akan kami kirim menggunakan jalur yang paling
aman. Tidak boleh ada pengurangan atau penambahan data. Jumlah
perolehan di titik sampai di pusat tak boleh berubah," kata Djoko
mencontohkan.

Pengamanan data online, mulai data pemilih hingga data penghitungan
saura, juga akan dipastikan aman. "Termasuk mengamankan datacenter
(pisat data), itu yang paling rawan," papar Djoko.

Ketua KPU Husni Kamil Manik menandasakan, KPU tak mungkin berjalanan
sendiri untuk melaksanakan Pemilu. "Kami tak berkompeten dalam
pengamanan data sehingga bekerja sama dengan Lemsaneg untuk
mengamankan data kita," kata Husni dalam sambutannya.

Memastikan server aman

PLT Kepala Direktorat Pengamanan Sinyal Deputi Pengamanan Persandian
Lemsaneg, Pratama D Persadha, mengatakan pihaknya akan memastikan
pengiriman data secara online di semua tahapan pemilu aman dari
berbagai gangguan. "Ini untuk memastikan agar tak ada penambahan atau
pengurangan data, mial 100.000 ditulis 10.000," kata Pratama.

Lemsaneg juga akan memastikan server yang melayani data dan komunikasi
KPU aman. Jika sever tak aman, orang-orang tak bertanggung jawab
dengan kemampuan tertentu bisa mengambil data kemudian memodifikasi
isinya, misal partai tertentu harusnya mendapat 1 juta suara menjadi 5
juta.

"Kita jamin data yang dikirimkan dari daerah ke server pusat itu tak
ada penambahan sama sekali. Juga dipastikan tak ada orang lain yang
bisa memasuki server itu," kata Pratama.

Related Post

Nota kesepahaman dengan KPU ini merupakan yang pertama bagi Lemsaneg.
"Tahun 2004 dan 2009 kita belum dilibatkan.Terkait pengalaman masa
lalu, kita sebenarnya sudah bikin laporan yang intinya kelemahannya di
mana saja," kata Pratama.

Lemsaneg menjamin data suara tak akan berubah dari daerah ke pusat,
sampai pemrosesan, hingga ke penampilan untuk publik. "Itu yang kita
jamin. Kita tak akan memberi akses ke server terhadap orang yang tak
berhak untuk melakukan perubahan-perubahan. Semua akan kita sandi,
jadi kalau ada data yang dimodifikasi kita tahu," kata Pratama.

Loyalitas kepada negara

Bagaimana jika seseorang memegang server secara fisik, dia bisa
melakukan apapun di situ. "Mau ambil datanya, ngerubah data, atau
colok flashdisk di situ yang nanti bisa jadi trojan, semua bisa," kata
Pratama. Termasuk juga, memastikan orang-orang yang pegang server
adalah orang yang bisa dipercaya.

"Kita mencoba supaya akses terhadap fisik hardware, akses terhadap
sistem, itu adalah orang-orang yang memiliki loyalitas tinggi terhadap
negara. Tak sembarangan orang bisa pegang sistem ini," kata Pratama.

Dengan keamanan data seperti itu, partai politik juga akan merasa aman
karena data yang diperoleh adalah data yang valid. "Data dari daerah
dua juta maka ketika dipublish juga harus dua juta. Jangan ada
penambahan," kata Pratama.

Saat ini, Lemsaneg sedang melakukan audit terhadap keamanan teknologi
informasi dan komunikasi yang digunakan KPU. "Nanti akan kita ketahui
di mana lubang-lubang dan celah-celah keamanannya.
Tidak ada sistem yang 100 persen aman memang, yang ada bagaimana
sistem yang digunakan kita bisa menimalisir kelemahannya," papar
Pratama.

Kepada komunitas hacker atau peretas, Pratama berharap kerjasama
mereka untuk sama-sama membantu mengamankan Pemilu 2014.." Saya pikir
kita perlu bantuan mereka juga karena ini adalah gawenya Indonesia.
Mereka harus bantu karena lawan kita bukan dalam negeri sendiri. Di
luar lebih banyak musuh juga, negara luar senang kalau kita kacau,"
kata Pratama.

"Alangkah baiknya para hacker bisa bekerjasama dengan kita, bagaimana
caranya ayuk kita pantau sistem KPU ini. Kalau ada lubang keamanan
silakan dilaporkan," kata Pratama. Lemsaneg akan mengusulkan kepada
KPU untuk membuat mekanisme agar orang luar bisa melaporkan jika ada
lubang keamanan yang perlu ditambal. (AMR)

Leave a Comment

Recent Posts

Ketika Selebritas Berkampanye di Media Sosial

Hingga Kamis (3/7) malam, di media sosial terutama Twitter, terus diwarnai adu kencang beberapa tagar… Read More

10 years ago

I Stand on The Right Side: Perang Senyap Pita Dukungan Capres

Hingga Minggu (8/6) siang pukul 12.00, pita kampanye “I Stand on The Right Side” meroket… Read More

10 years ago

KPU Sebenarnya Siap dengan Pemilu Serentak 2014

Walaupun akan merepotkan, Komisi Pemilihan Umum sudah mengantisipasi putusan MK jika menginginkan pemilu serentak pada… Read More

10 years ago

Jokowi Pengaruhi Angka Ambang Batas Parlemen

Figur Joko Widodo atau Jokowi dalam konstelasi politik Indonesia masih dominan dan bisa mempengaruhi iklim… Read More

10 years ago

Bawaslu Rilis Peta Potensi Kerawanan

Badan Pengawas Pemilu merilis peta kerawanan Pemilu 2014 untuk 510 kabupaten/kota di Indonesia. Peta itu… Read More

10 years ago

Strict Standards: Non-static method JLoader::import() should not be called statically in…

Masih pada joomla 1.5 yang dipasang di server dengan upgrade server ke php terkini, halamannya… Read More

10 years ago